Donatur Utama Blog Ini

gravatar

Google Chrome

STMIK BUDIDARMA : Seakan tidak mau tertinggal dalam pertarungan antar browser, raksasa internet dari Silicon Valley, Google akhirnya mengeluarkan senjata terbarunya yaitu Google Chrome. Kehadirannya sebagai sebuah browser teranyar berhasil membuat lawan-lawannya kalang kabut. Bagaimana tidak? Google Chrome ibarat suatu senjata rahasia yang berasal dari raksasa yang sedang bangkit menuju kejayaannya.

Penamaan browser ini menurut Google diambil dari istilah chrome pada browser, yaitu bingkai pada tampilan browser. Diluncurkan pada tanggal 2 September 2008, saat ini Google Chrome masih dalam status beta alias belum sepenuhnya stabil. Di usianya yang baru terhitung 57 hari sejak peluncurannya, Google Chrome telah tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa indonesia. Selain itu Google juga memberikan tutorial untuk membantu pengguna dalam penggunaan Google Chrome yang bisa dilihat di http://www.google.com/googlebooks/chrome. Tutorial berbentuk komik ini sangat intuitif dan menarik sehingga dapat membantu pengguna dalam penggunaan Google Chrome.

Penggunaan
Untuk menjalankan Google Chrome, download file installernya dari http://www.google.com/chrome. File installer ini nantinya akan mendownload file-file lainnya untuk diinstall di pc anda.Setelah berhasil diinstall, Chrome akan meminta anda untuk mengimpor bookmark dari firefox.

Penggunaannya cukup mudah, interfacenya cukup sederhana sehingga tidak membingungkan. Di sini Chrome juga mempunyai fasilitas yang sangat mirip dengan fitur speed-dial dari Opera. Dimana setiap website yang kita buka sebelumnya akan ditampilkan dalam bentuk thumbnail
Fitur lainnya dari Chrome antara lain adanya penerapan sistem sandbox pada multitabnya sehingga mengurangi resiko crash secara keseluruhan. Dalam pengujian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja browser untuk memproses JavaScript dari lima website JavaScript Benchmark (http://code.google.com/apis/v8/run.html), hasil yang didapat cukup mencengangkan (lihat tabel di bawah), Chrome berhasil melampaui rival-rivalnya dalam pengujian. Chrome mendapatkan nilai tertinggi dibandingkan browser lain seperti Firefox, Opera, dan IE.
Bagaimana Dengan Firefox?
Banyak pihak menanggapi kehadiran Chrome akan "membunuh" Firefox. Karena seperti diketahui bahwa selama ini Mozilla, pengembang Firefox, telah menjalin hubungan yang sangat erat dengan Google. Salah satu pendapatan terbesar Mozilla didapat dari search royalty dengan menjadikan Google sebagai search engine default dari Firefox.

Menanggapi hal itu John Lily, CEO Mozilla, mengaku tidak khawatir dengan hal itu dikarenakan bahwa sejak dulu jalan yang ditempuh kedua perusahaan memang berbeda.

Paparnya, kedua perusahaan akan tetap bekerja sama. Sebagai contoh sistem Breakpad yg berfungsi untuk melaporkan crash pada aplikasi merupakan hasil kerja sama kedua perusahaan. Paparnya pula kerjasama antar keduanya akan terus berlanjut. Bahkan kontrak yang seharusnya berakhir pada 2008 telah diperpanjang hingga 2011.

Bisa saja, karena Google Chrome merupakan software open source, Mozilla akhirnya menggunakan kode pada Chrome untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja dari Firefox. Mengapa tidak?